JAMPASIR.COM - Tidak seperti biasanya terjadi di pabrik pusat Boeing di Everett, Washington yang berada di bagian Barat Laut Amerika Serikat Selasa (31/1/2023) lalu.
Ribuan karyawan dan mantan karyawan berkumpul bersama dengan beberapa selebritis dan juga para petinggi industri penerbangan. Rupanya mereka merayakan acara perpisahan buat pesawat Boeing 747 jumbo jet terakhir yang mereka buat.
Salah seorang tamu istimewa yang hadir adalah John Diedrich, kepala eksekutif Atlas Air, maskapai kargo yang membeli pesawat Boeing 747 terakhir, dan memberi hormat kepada 747 sebagai "pesawat komersial terbesar dan paling buruk yang pernah terbang di angkasa."
Tamu penting lain yang memberikan kata perpisahan antara lain bos Lufthansa Airlines, pembuat mesin Pratt & Whitney dan aktor John Travolta, yang telah memiliki sertifikat pilot Boeing 747.
Baca Juga: Boeing Stop Produksi Pesawat 747

Jumbo jet 747 telah menorehkan sejarah dan warisan unik untuk kontribusinya bagi penerbangan dunia.
Seluruh armada pesawat Boeing 747 yang saat ini masih beroperasi termasuk Air Force One milik Presiden AS, diperkirakan masih tetap mengudara selama beberapa dekade lagi. Namun dengan diberhentikannya produksi 747, menandai selesainya salah satu ikon penerbangan dalam sejarah penerbangan sipil dunia, yang telah diproduksi sejak 50 tahun silam.
Dikenal sebagai "Queen of the Skies" (Ratu Langit), 747 adalah pesawat dengan koridor ganda pertama di dunia. Rancangan ini dibuat Boeing dalam 28 bulan dan diperkenalkan pertama kali oleh maskapai Pan Am tahun 1970.
Baca Juga: China Produksi Pesawat Terbang Saingi Airbus dan Boeing
Secara keseluruhan Boeing telah membangun sebanyak 1.574 pesawat 747. Sayangnya si "Ratu Langit" ini harus tersingkir setelah lima dekade kemudian.
Permintaan pelanggan untuk 747 semakin menurun, saat Boeing dan rivalnya Airbus, mengembangkan pesawat berbadan lebar model terbaru, dengan dua mesin yang lebih hemat bahan bakar.

Wakil presiden Boeing dan manajer umum untuk program-program 747 dan 767, Kim Smith mengatakan, "Hingga kini perusahaan Boeing belum memutuskan program mana yang secara permanen akan mengambil alih ruang produksi 747."
Artikel Terkait
AS Perkenalkan Pesawat Siluman Baru B-21 Raider
Pandemi Melandai, Airbus A380 Yang Menganggur Kini Siap Terbang
Superjumbo Airbus A380 Kini Kembali Terbang
AirAsia Indonesia Tambah Armadanya Dengan Airbus A320
Wisatawan China Terbang Langsung ke Bali Untuk Pertama Kali Sejak Pandemi
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bersiap Didarati Pesawat Airbus Terbesar di Dunia
Indonesia Optimis Bisa Jaring Lebih 7,4 Juta Wisatawan Mancanegara Tahun 2023